PENGGUNA situs jejaring sosial merupakan salah satu sasaran empuk pelaku kejahatan online seperti hacker.
Berlatar belakang kondisi itu, Peneliti di Secure Business Austria Markus Huber dan rekannya mengembangkan peranti lunak yang dapat mengambil snapshot sosial dari profil Facebook seseorang. Dengan demikian, polisi dapat mengumpulkan data tersangka dengan mudah karena tidak perlu bekerja sama dengan pihak Facebook.
Sebelumnya, situs jejaring sosial di Amerika Serikat harus memenuhi permintaan polisi saat mereka membutuhkan data pengguna untuk mengungkap kasus kejahatan online. Problemnya, informasi seringkali diberikan dalam format yang sulit dibaca. ''Polisi hanya mendapatkan format single PDF dari Facebook,'' kata Huber seperti dikutip newscientist.
Sedangkan kini, polisi dapat langsung mengambil data pengguna. Caranya, mereka harus mendapatkan salinan token otentifikasi tersangka di Facebook. File itu tersimpan ketika seseorang mengklik 'remember my password'. Metode itu mudah jika polisi menyita hard drive tersangka dan bisa mengambil salinan file melalui koneksi wi-fi yang tidak terenkripsi.
Bila polisi memiliki token dan telah diinstal ke sistem Huber di aplikasi Facebook, mereka dapat log in ke akun tersangka dan mendapatkan akses ke semua data tersangka. Peranti lunak buatan Huber itu menggunakan web browser otomatis untuk mengumpulkan informasi hanya dengan mengunjungi profil pengguna. (*/OL-14)
Berlatar belakang kondisi itu, Peneliti di Secure Business Austria Markus Huber dan rekannya mengembangkan peranti lunak yang dapat mengambil snapshot sosial dari profil Facebook seseorang. Dengan demikian, polisi dapat mengumpulkan data tersangka dengan mudah karena tidak perlu bekerja sama dengan pihak Facebook.
Sebelumnya, situs jejaring sosial di Amerika Serikat harus memenuhi permintaan polisi saat mereka membutuhkan data pengguna untuk mengungkap kasus kejahatan online. Problemnya, informasi seringkali diberikan dalam format yang sulit dibaca. ''Polisi hanya mendapatkan format single PDF dari Facebook,'' kata Huber seperti dikutip newscientist.
Sedangkan kini, polisi dapat langsung mengambil data pengguna. Caranya, mereka harus mendapatkan salinan token otentifikasi tersangka di Facebook. File itu tersimpan ketika seseorang mengklik 'remember my password'. Metode itu mudah jika polisi menyita hard drive tersangka dan bisa mengambil salinan file melalui koneksi wi-fi yang tidak terenkripsi.
Bila polisi memiliki token dan telah diinstal ke sistem Huber di aplikasi Facebook, mereka dapat log in ke akun tersangka dan mendapatkan akses ke semua data tersangka. Peranti lunak buatan Huber itu menggunakan web browser otomatis untuk mengumpulkan informasi hanya dengan mengunjungi profil pengguna. (*/OL-14)
No comments:
Post a Comment