PENYEBAR virus komputer Duqu memindahkan server mereka dari India ke Belgia.
Peretas menggunakan server yang di Belgia untuk mengumpulkan data yang dicuri dari mesin yang terinfeksi Duqu.Pemindahan itu dilakukan setelah penguasa India mematikan sistem pengumpulan palsu.
Pemerintah dan pakar keamanan di seluruh dunia bekerja sama untuk menguak rahasia malware yang sulit dipahami itu. Beberapa pakar keamanan menyebutkan virus tersebut bisa menjadi ancaman di dunia maya setelah virus Stuxnet yang dipercaya telah menginfeksi program nuklir Iran.
Peneliti di Symantec Corp mengatakan mereka telah mengidentifikasi sampel Duqu yang dikonfigurasikan untuk berkomunikasi dengan server tertentu di Combell Group, yaitub perusahaan web-hosting terbesar di Belgia.
Peretas secara berkala menggunakan atau menyewakan server di data center untuk mengelola kegiatan malicious tanpa sepengetahuan operator data center. Symantec mengungkapkan hal itu dalam situs mereka. Combell Group menyebutkan mereka telah mematikan server itu pada Kamis untuk merespon persoalan tersebut.
''Kami menginvestigasi kasus itu,'' papar Combell Business Development Manager Tom Blast kepada Reuters.
Berita tentang Duqu muncul sekitar dua minggu lalu setelah peneliti di Laboratory of Cryptography and System Security di Hungaria menemukan virus komputer dengan kode yang mirip Stuxnet.
Dugaan awal menyebutkan Duqu dikembangkan peretas untuk menyerang infrastruktur kritis seperti kilang minyak dan pusat pembangkit tenaga listrik. (Noy/X-13)
Peretas menggunakan server yang di Belgia untuk mengumpulkan data yang dicuri dari mesin yang terinfeksi Duqu.Pemindahan itu dilakukan setelah penguasa India mematikan sistem pengumpulan palsu.
Pemerintah dan pakar keamanan di seluruh dunia bekerja sama untuk menguak rahasia malware yang sulit dipahami itu. Beberapa pakar keamanan menyebutkan virus tersebut bisa menjadi ancaman di dunia maya setelah virus Stuxnet yang dipercaya telah menginfeksi program nuklir Iran.
Peneliti di Symantec Corp mengatakan mereka telah mengidentifikasi sampel Duqu yang dikonfigurasikan untuk berkomunikasi dengan server tertentu di Combell Group, yaitub perusahaan web-hosting terbesar di Belgia.
Peretas secara berkala menggunakan atau menyewakan server di data center untuk mengelola kegiatan malicious tanpa sepengetahuan operator data center. Symantec mengungkapkan hal itu dalam situs mereka. Combell Group menyebutkan mereka telah mematikan server itu pada Kamis untuk merespon persoalan tersebut.
''Kami menginvestigasi kasus itu,'' papar Combell Business Development Manager Tom Blast kepada Reuters.
Berita tentang Duqu muncul sekitar dua minggu lalu setelah peneliti di Laboratory of Cryptography and System Security di Hungaria menemukan virus komputer dengan kode yang mirip Stuxnet.
Dugaan awal menyebutkan Duqu dikembangkan peretas untuk menyerang infrastruktur kritis seperti kilang minyak dan pusat pembangkit tenaga listrik. (Noy/X-13)
No comments:
Post a Comment